Enjoy Your Day With a Smile

Minggu, 15 April 2012

Imam Masjid New York Minta FPI Introspeksi Diri


Massa FPI 
Massa FPI [JAKARTA] Imam Masjid Pusat Kegiatan Islam ("Islamic Centre") New York, AS, Shamsi Ali mengimbau ormas Front Pembela Islam (FPI) untuk melakukan introspeksi tentang metode yang selama ini dijalankan.

Pernyataan itu ia sampaikan untuk menanggapi fenomena Indonesia Tanpa FPI, tantangan terhadap salah satu ormas Islam di Indonesia yang saat ini menjadi buah bibir banyak kalangan, terutama di media jejaring sosial.

"Saya mengimbau agar teman-teman di FPI introspeksi diri. Apakah jalan yang mereka tempuh sesuai dengan etika Islam atau tidak," kata Shamsi kepada Antara di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut dia, ormas-ormas Islam tetap diperlukan untuk mewadahi aspirasi yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan.

"FPI ada karena adanya dorongan masyarakat untuk meredam kemungkaran-kemungkaran yang terjadi. Namun, saya tidak setuju jika untuk meredam kemungkaran dilakukan dengan cara yang mungkar pula, yang tidak sesuai dengan etika Islam," katanya.

Shamsi juga berpendapat bahwa pembubaran FPI tidak menyelesaikan masalah karena publik yang mendukungnya tetap ada karena merasa aspirasi mereka terwakili oleh ormas tersebut.

"Saya benar-benar mengimbau FPI untuk merenungkan apakah cara yang mereka gunakan itu sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan karena selamanya Islam itu membawa pesan damai, bukan kekerasan," katanya.

Ia menjelaskan dalam Alquran, setiap ada kata jihad selalu diiringi dengan kata "fisabilillah" atau "terkait dengan jalan Allah" yang merupakan jalan kebenaran dan kebaikan sehingga jangan sampai niat yang baik ditempuh dengan cara-cara yang melenceng dari jalan itu.

"Jika kita melihat pada sejarah perjuangan Nabi Muhammad, beliau selalu melakukan dakwah secara persuasif melalui jalan yang damai," kata Shamsi.

Imam Shamsi Ali datang ke Indonesia bersama rombongan yang terdiri atas 13 pemuka agama-agama di AS, untuk menyampaikan pesan perdamaian bahwa agama bukan merupakan sumber konflik, namun sumber harmoni manusia di dunia.

Pemuka-pemuka agama tersebut mewakili tiga elemen komunitas, yakni Yahudi, Kristen (Katolik dan Protestan) dan Islam.

Rombongan tersebut tiba di Jakarta pada Selasa (21/2) dan telah mengunjungi Pesantren Darun Najah di Jakarta Pusat. Pada Rabu (22/2), mereka dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan misi yang mereka bawa.

Setelah mengunjungi Jakarta, rombongan antarkepercayaan itu akan melanjutkan membawa misinya ke Jordania untuk menemui Raja Abdullah II dan Yerusalem untuk menemui Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas dan Tokoh Israel Simon Perez. [Ant/L-9]
READ MORE - Imam Masjid New York Minta FPI Introspeksi Diri

Penempatan 2500 pasukan Marinir Amerika Serikat di Darwin, Australia berpotensi mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Pasukan marinir AS di Australia [google] 
 Pasukan marinir AS di Australia [google]JAKARTA, (PRLM).-Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai, penempatan 2500 pasukan Marinir Amerika Serikat di Darwin, Australia berpotensi mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan lepasnya Papua. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah Indonesia bisa lebih berani dan tegas dalam menyikapi hal itu.

“Indonesia dalam menjalankan politik bebas aktif, harus lebih berani dan tegas, karena ini menjadi panutan dalam menjalankan politik Internasionalnya seperti dilakukan Presiden Soekarno. Karena, politik bebas aktif juga harus memiliki sikap untuk mengamankan kedaulatan Indonesia,” kata Syahganda saat diskusi tentang “Pangkalan Marinir AS di Darwin, Ancaman Bagi Kedaulatan Indonesia?”, di Jakarta, Rabu (11/4)
.
Menurut dia, dengan keberadaan pasukan marinir itu, AS bisa saja mendukung kemerdekaan Papua agar bisa mengontrol Freeport. “Jadi kalau kita tidak cepat bergerak, maka 2500 pasukan tentara AS bisa mendukung Papua merdeka karena menurut informasi Organisasi Papua Merdeka (OPM) didukung gereja-gereja di Àmerika,” kata Syahganda
.
Dikatakan, untuk menjaga kepentingan Pemerintah Amerika Serikat, maka tentu saja AS akan meningkatkan kekuatan dan keamanannya di sekitar wilayah Indonesia, khususnya yang berbatasan dengan Papua
.
Pemerintah AS sebelumnya menyatakan, penempatan pasukan Marinir AS di Darwin adalah untuk menjaga kawasan di Asia dari ancaman China dan Korea Utara. Seharusnya, kata dia, AS menempatkan pasukannya di atas wilayah Indonesia bukan malah di Australia yang lokasinya di bawah Indonesia dan dekat dengan Papua
.
“Jadi kalau Australia dan AS mengklaim bahwa mereka adalah bagian dari Asia Pasifik dengan ikut mengamankan wilayah Àsia Pasifik, maka harus diwaspadai terhadap wilayah kita. Karena pada dasarnya mereka seolah-olah bersahabat dengan kita, tapi sebenarnya mereka adalah negara kolonialisme,” ujar Syahganda.

Dia menduga penempatan Marinir AS di Darwin untuk menjaga rencana renegosiasi kontrak karya antara Indonesia dengan Freeport “Jadi dengan adanya renegosiasi kontrak karya antara Indonesia dengan Freeport, maka menurut saya hal tersebut yang melatarbelakangi menempatkan pasukan AS di Australia,” katanya.

Syahganda juga menjelaskan, keberadaan pasukan AS di Darwin tersebut juga dikarenakan banyaknya desakan kepada pemerintah Indonesia untuk merenegosiasi kontrak karya Freeport oleh para aktivis dan tokoh-tokoh di Indonesia atas gejolak konflik di tanah Papua beberapa waktu lalu
.
“Banyaknya protes soal renegosiasi kontrak yang selalu diteriakkan oleh para tokoh Indonesia maka itu menjadi kekhawatiran bagi AS itu sendiri,” paparnya
.
Dia menyarankan agar Indonesia mampu memunculkan tokoh seperti Soekarno kalau Indonesia mau aman. “Karena politik bebas aktif itu bukan tidak punya sikap. Soekarno menegaskan bahwa ‘go to hell with your aid’ terhadap AS. Jadi harus ada pemimpin yang tegas terhadap sikap politik luar negeri kita,” ujarnya. (A-78/A-89)***
READ MORE - Penempatan 2500 pasukan Marinir Amerika Serikat di Darwin, Australia berpotensi mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Rand Corporation: Kaum Liberal Disokong AS & Zionis Internasional!!

Rand Corporation: Kaum Liberal Disokong AS & Zionis Internasional!!

Terbongkar sudah belang dan kebobrokan kelompok Liberal di negeri ini. Diam-diam, beberapa organisasi, LSM dan Kelompok Aliran dan Keagamaan mendapat sokongan dana dari Lembaga Donasi Amerika Serikat dan Zionis Internasional. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai hingga ratusan juta dolar AS. Bukti, LSM-LSM Komparador Asing itu rela menjadi budak alias jongos bangsa kafir untuk membocorkan rahasia negara dan melucuti umat Islam Indonesia. Ini namanya pengkhianatan!

Rand Corporation adalah sebuah Pusat Penelitian dan Pengkajian Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica –California dan Arington –Virginia di Amerika Serikat, atas biaya Smith Richardson Foundation.Sebagai pusat penelitian, Rand Corporation melakukan kajian Gerakan Islam di berbagai belahan dunia Islam.

Hasil penelitian dan kajian lembaga ini telah diturunkan dalam bentuk sejumlah Laporan Resmi, yang antara lain berjudul: Civil Democratic Islam (tahun 2003) dan Building Moderate Muslim Networks (2007).  Laporan Rand Corporation menjadi referensi penting bagi Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Intelligent Council/NIC) yang membawahi 15 badan intelijen dari 15 negara, yang diketuai oleh Robert Hutchings.

Dalam berbagai laporan hasil kajiannya, Rand Corporationmemetakan Gerakan Islam sesuai dengan kepentingan Barat, yaitu menjadi empat kelompok: Fundamentalis, Modernis, Liberalis dan Tradisionalis. Dalam rincian setiap kelompok tersebut, diuraikan tentang karakter, ciri, status dan cara penanganan tiap kelompok. Yang pasti, dokumen-dokumen hasil penelitian tersebut sangat subyektif karena memandang sesuatu berdasarkan kepentingan Barat semata.

Rand Corporation kemudian menandai kelompok Islam yang diteliti itu dengan statusyang sudah direkayasa. Misalnya, kelompok fundamentalis diberi status “berbahaya” dan penanganannya adalah “habisi”. Sedangkan kelompok Modernis berstatus “aman”, kelompok Liberalis dengan status “sangat aman”, adapun kelompok tradisionalis berstatus “waspada”.

Dalam laporan resmi Rand Corporation disebutkan bahwa Departemen Luar Negeri AS dan US Agency for International Development (USAID) telah membuat “kontrak” dengan LSM-LSM Internasional seperti The National Endowment for Democracy (NED), The International Republican Institute (IRI),The National Democratic Institute (NDI), The Center for The Study of Islam and Democracy (CSID) dan The Asia Foundation(TAF).

Selain itu masih ada LSM-LSM lain bentukan Zionis Internasional (Freemansonry/Illuminati) yang memiliki hubungan baik dengan Rand Corporation, seperti Ford Foundation danRockefeller. Kontrak tersebut dimaksudkan untuk membangun Jaringan Muslim Moderat-Liberal yang Pro Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia.
Dalam rangka mensukseskan program tersebut, AS telah mengeluarkan uang milyaran dolar. Dana sebesar US$ 700 juta/tahun digelontorkan AS untuk Timur Tengah, sedang untuk Indonesia secara berturut-turut telah digelontorkan dana sebesar US $ 60 juta untuk tahun 2004, US $ 78 juta untuk Th. 2005, US $ 84 juta untuk Th. 2006, US $ 96 juta untuk TH.2007, US $ 143 juta untuk Th. 2008 dan US $ 184 juta untuk Th.2009.

LSM Komparador=Antek Barat
Di Indonesia, yang paling gigih menjalankan program Liberalisasi Agama (yang sejalan dengan program AS) itu adalah AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan), yaitu sebuah aliansi cair yang menghimpun tidak kurang dari 65 Organisasi, LSM, Kelompok Aliran dan Keagamaan, antara lain:  ICRP, NIM, The Wahid Institute, Yayasan Tifa, Kontras, YLBHI, elSAM, Jaringan Islam Kampus (JIK), Jaringan Islam Liberal (JIL), Yayasan Jurnal Perempuan (YJP), Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), Masyarakat Dialog antar Agama, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika, Lembaga Kajian Agama dan Gender, Yayasan Tunas Muda Indonesia, dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

Dalam AKKBB bergabung sederetan nama tokoh nasional dan aktivis HAM. Lebih jelasnya, dapat lihat sendiri nama-nama organisasi dan LSM serta tokoh yang tercantum dalam iklan yang dipublikasikan oleh AKKBB di berbagai media cetak pada Mei 2008.
Rupanya, AKKBB telah menyerap dana besar-besaran dari lembaga-lembaga donasi AS dan Zionis Internasional. Sejumlah tokoh AKKBB disebut-sebut sebagai penerima dan penyalur dana tersebut ke berbagai LSM. Harian The New York Time menurunkan laporan, bahwa AS mengucurkan dana sebesar US $ 26 juta sejak tahun 1995-1997 kepada Adnan Buyung Nasution yang merupakan salah seorang tokoh sentral AKKBB. Sumber lain menyebutkan, Yayasan Tifa uang dimotori oleh Todung Mulya Lubis sebagai LSM yang membagi-bagikan dana asing ke berbagai LSM komparador.

Dari fakta dan data tersebut, bisa dipastikan, bahwa Liberal adalah Antek Asing dan pengkhianat bangsa. LSM-LSM Liberal sudah lama menjadi budak bagi kepentingan asing. LSM-LSM Komparador yang menjadi kaki tangan asing semestinya dibubarkan dan dilarang oleh pemerintah sebagai diatur dalam UU Keormasan. Dan para tokohnya harus diperiksa.

“Jika terbukti menjadi agen asing yang membocorkan rahasia negara dan membahayakan keutuhan NKRI, harus ditahan dan dihukum berat. Semoga Allah Swt melindungi umat Islam dari kejahatan kaum Liberal dan memenangkan umat Islam dari makar jahat kaum Liberal,” kata Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.  Desastian

Source : http://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/04/13/rand-corporation-kaum-liberal-disokong-as-zionis-internasional/
READ MORE - Rand Corporation: Kaum Liberal Disokong AS & Zionis Internasional!!

Berpotensi Menjadi Pesaing, Instagram Dibeli Facebook Seharga 9 Trilyun Lebih

Instagram, Balita Bernilai Triliunan
Facebook secara mengejutkan telah membeli instagram senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,1 triliun. padahal aplikasi ini baru berumur 18 bulan. Facebook khawatir bakal tersaingi?

Sebuah berita mengejutkan datang dari Amerika Serikat; Facebook resmi mengakuisisi Instagram. Akuisisi ini dilakukan hanya sepekan setelah aplikasi pengolah foto ini mendarat di sistem operasi Android. Nilai transaksinya juga aduhai untuk sebuah perusahaan yang baru berumur 18 bulan, yakni US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,1 triliun.

Pengguna Instagram yang mencapai 30 juta orang diyakini mampu memikat bos Facebook Mark Zuckerberg, hingga ia tak segan merogoh dalam-dalam kantongnya. “Akuisisi ini merupakan tonggak penting bagi Facebook karena ini pertama kalinya kami membeli produk dan perusahaan dengan pengguna yang begitu banyak,” tulis Zuckerberg di akun Facebooknya.

Setelah mendarat di Android, pada Selasa 3 April 2012 pengguna Instagram memang meroket. Saat-saat awal meluncur di Android, tercatat 2.000 sign-upper menit.Hanya butuh waktu 6 hari untuk mencapai rekor 5 juta kali pengunduhan. Padahal saat hanya tersedia di perangkat berbasis iOS, butuh waktu enam bulan bagi Instagram untuk capaian serupa.

Instagram pun disinyalir bakal menjadi rival Facebook karena semakin populer untuk membagikan foto, salah satu fitur unggulan di Facebook. Mungkin ini juga yang membuat Facebook membeli Instagram dengan harga tinggi.

Pembelian ini membuat Kevin Systrom,penggagas sekaligus CEO Instagram kaya raya. Ia berhak atas US$ 400 juta dari total nilai Instagram. Sedangkan rekannya Mike Krieger selaku co-founder mendapat bagian 10 persen atau sekitar US$ 100 juta. Sejumlah investor di belakang Instagram seperti Benchmark Capital dan Baseline Ventures mendapat bagian sekitar 28%, sedangkan 13 orang karyawannya kecipratan
dana sebesar US$ 100 juta.

Makhluk apa sebenarnya Instagram itu? Cikal bakal aplikasi Instagram adalah layanan photo sharing bernama Burbn yang dibuat Kevin. Kevin yang kemudian menjadi CEO Instagram sudah tertarik dengan fotografi sejak di bangku kuliah. Ia ternyata pernah menolak saat ditawari bergabung ke Facebook oleh Mark Zuckerberg pada 2004.
Kevin kemudian bertemu Krieger yang menjadi penggemarnya. Kevin dan Krieger yang sama-sama pernah kuliah di Stanford University kemudian bertukar ide dan akhirnya sepakat membuat Instagram.

Instagram merupakan gabungan dari kata ‘Insta’ dan ‘gram’. Insta berarti instan, sedangkan gram berasal dari kata ‘telegram’. Dari namanya Instagram ingin menjadi aplikasi instan pengambil foto kemudian bisa cepat disebarluaskan seperti telegram.
Instagram pertama kali dirilis pada 6 Oktober 2010, atau sekitar 18 bulan lalu. Saat itu aplikasi ini hanya tersedia untuk perangkat berbasis iOS, dan baru dua pekan lalu merambah ke platform Android.
Instagram merupakan aplikasi berbagi foto populer, yang memungkinkan penggunanya mengambil foto, menerapkan filter digital, kemudian membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan milik Instagram sendiri. Kemampuan ini memikat banyak pencinta fotografi karena mereka bisa saling berinteraksi dan berbagi.

Hingga saat ini tercatat ada sekitar 30 juta pengguna aktif Instagram, termasuk sejumlah selebriti seperti Hilary Duff, Mandy Moore dan Jessica Alba.Pengguna Instagram diperkirakan akan terus melonjak, hingga membuat Facebook merasa tersaingi dan memutuskan untuk mengakuisisi aplikasi ini. Akuisisi ini mengundang protes dari pengguna Instagram, meski Kevin menjanjikan layanan ini akan tetap berfungsi seperti biasa meski telah dibeli Facebook.

“Instagram tidak akan kemana-mana. Kami akan bekerja sama dengan Facebook untuk mengembangkan Instagram dan membangun jaringan. Kami akan terus menambahkan fitur baru dan menemukan cara baru untuk menciptakan pengalaman foto mobile yang lebih baik. Aplikasi Instagram tetap akan sama seperti yang sudah Anda ketahui dan cintai,” kata dia.

Entah apa rencana Facebook di balik akuisisi Instagram, tetapi yang jelas raksasa jejaring sosial itu ingin mendapatkan hasil lebih besar dari pembelian ini. (AMI/YOG)

Fakta tentang Instagram
  1. Instagram didirikan oleh dua lulusan Stanford University, Kevin Systrom dan Mike Krieger. Instagram yang berbasis di San Francisco tercatat baru memiliki 13 orang karyawan.
  2. Tercatat ada 30 juta pengguna instagram yang mengunggah lebih dari 5 juta foto baru setiap hari. Padahal pada Desember 2011, jumlah penggunanya masih 15 juta
  3. dengan 400 juta foto yang diposting.
  4. Instagram diluncurkan sebagai aplikasi di App store pada 6 Oktober 2010. Baru pada 3 April 2012, aplikasi ini diluncurkan di Google Play untuk pengguna sistem operasi Android.
  5. Instagram dinobatkan sebagai ‘App of The Year 2011’ di Apple iTunes.
  6. Pengguna Instagram paling banyak terdapat di Amerika Serikat, Jepang, Brazil, Spanyol, Jerman dan Inggris.
  7. Facebook membeli Instagram senilai US$ 1 miliar. Dengan 30 juta anggota, berarti setiap anggota Instagram bernilai sekitar US$ 33.
  8. Instagram menjadi aplikasi populer di Android. Sebanyak satu juta unduhan dilakukan user Android dalam 12 jam ketersediaan Instagram di toko aplikasi Google Play.
download instgram for Android


Reporter: Trisno Heriyanto
Sumber : Majalah detik16 - 22 April 2012
READ MORE - Berpotensi Menjadi Pesaing, Instagram Dibeli Facebook Seharga 9 Trilyun Lebih

Most Popular