Sebenarnya aku sudah pernah membahas mengenai dua tempat yang banyak di elu-elukan khalayak ramai sebagai dua tempat paling misterius di muka bumi ini, Area 51 dan Nazca Line. Maka dari itu, pada artikel singkatku kali ini, memang tidak memfokuskan untuk membahas keduanya secara komprehensif.
Entah merupakan suatu kebetulan atau tidak, jika teman-teman gemar menjelajah dunia ini secara virtual menggunakan layanan Google Earth, sesekali waktu cobalah menjelajah dua tempat yang penuh misteri ini, Area 51 dan Garis Nazca, di wilayah Pampas, Peru. Cobalah amati kedua citra dan kontur-kontur wilayah yang diambil dari satelit DigitalGlobe milik NASA tersebut. Sesuatu yang menarik aku temukan disana.
Bukannya aku bersifat terlalu kompulsif, tapi aku katakan kedua tempat diatas memiliki bentuk citra satelit yang hapir sama. Dan tahukah engkau teman, situs purbakala di Nazca ini sangat mirip dengan dengan apa yang aku lihat pada citra satelit di wilayah Area 51. Ya, dengan jelas di daerah tandus Nazca ini seakan-akan membentuk suatu landasan pesawat terbang, suatu bandara kuno yang terbesit dalam pikiranku!
Tenggelamlah langsung diriku ini dalam euforia akan hipotesa-hipotesa berani Erich Von Daniken, dkk. Didalam bukunya, mega best seller berjudul Chariots of the Gods maupun Sign of the Gods, Daniken pernah menuliskan hipotesa mengejutkan mengenai aktifitas aeronautika pada ribuan tahun lalu. Hipotesa ini dengan berani menyebutkan bahwa nenek moyang kita yang hidup ribuan tahun silam pernah memasuki era teknologi aeronautika, era penerbangan udara. Mereka telah mampu menciptakan pesawat terbang, dan menggunakannya sebagai alat transportasi maupun kemiliteran seperti saat ini. Sungguh hipotesa yang sangat berani.
Entah merupakan suatu kebetulan atau tidak, jika teman-teman gemar menjelajah dunia ini secara virtual menggunakan layanan Google Earth, sesekali waktu cobalah menjelajah dua tempat yang penuh misteri ini, Area 51 dan Garis Nazca, di wilayah Pampas, Peru. Cobalah amati kedua citra dan kontur-kontur wilayah yang diambil dari satelit DigitalGlobe milik NASA tersebut. Sesuatu yang menarik aku temukan disana.
Bukannya aku bersifat terlalu kompulsif, tapi aku katakan kedua tempat diatas memiliki bentuk citra satelit yang hapir sama. Dan tahukah engkau teman, situs purbakala di Nazca ini sangat mirip dengan dengan apa yang aku lihat pada citra satelit di wilayah Area 51. Ya, dengan jelas di daerah tandus Nazca ini seakan-akan membentuk suatu landasan pesawat terbang, suatu bandara kuno yang terbesit dalam pikiranku!
Tenggelamlah langsung diriku ini dalam euforia akan hipotesa-hipotesa berani Erich Von Daniken, dkk. Didalam bukunya, mega best seller berjudul Chariots of the Gods maupun Sign of the Gods, Daniken pernah menuliskan hipotesa mengejutkan mengenai aktifitas aeronautika pada ribuan tahun lalu. Hipotesa ini dengan berani menyebutkan bahwa nenek moyang kita yang hidup ribuan tahun silam pernah memasuki era teknologi aeronautika, era penerbangan udara. Mereka telah mampu menciptakan pesawat terbang, dan menggunakannya sebagai alat transportasi maupun kemiliteran seperti saat ini. Sungguh hipotesa yang sangat berani.
Tak sampai disitu saja, Daniken dengan beberapa hasil observasinya berhasil menemukan beberapa situs purbakala yang ia "curigai" sebagai salah satu landasan pesawat-pesawat itu, Ba'albeck namanya. Situs purbakala nan misterius ini berada di wilayah Damaskus. Bukti akan sisa-sisa teknologi aeronautika masa silam ini sebenarnya banyak kita temukan disetiap kebudayaan kuno di Dunia, termasuk di daerah Nazca ujar Daniken.
Manuskrip-manuskrip kuno peninggalan beberapa peradaban hebat di dunia pun turut mendukungnya. tuliskan mengenai beberapa artifak-artifak kuno berbentuk pesawat terbang berusia ribuan tahun yang ditemukan di wilayah Amerika Latin. Lalu kisah-kisah mengenai Vimana, Vailixi, Pakal The Great dengan kendaraan terbangnya, Azhuramasda dengan burung petirnya, relief-relief kuil Abydos, dsb. Ahhh, banyak sekali.
Bagi orang-orang yang skeptis, teori-teori Daniken, dkk hanyalah merupakan hasil pemikiran yang absurd, tak masuk akal sama sekali. Tapi bagiku, bukan masalah absurd apa tidaknya teori-teori ini, tapi bagaimana cara untuk menjelaskan maksud dan tujuan nenek moyang kita membangun situs luar biasa ini secara susah payah sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang hakiki.
Bagaimanapun juga, terlepas dari beberapa polemik diatas, situs kuno Nazca yang ditaksir dibangun oleh peradabannya diantara 200 SM - 700 M ini tetap menyajikan sesuatu hal yang menarik, tersembunyi, dan terkubur sangat dalam dari jangkauan pemikiran manusia saat ini.