Enjoy Your Day With a Smile

Minggu, 27 Juli 2014

Coretan Untuk Sahabat


Saat satu hal yang kau dicari, akhirnya kau temukan disisa hidupmu. Dan kau kembali membangun mimpi, kembali menapaki semua jejak langkahmu yang sempat terhenti. Kau ulurkan tanganmu, menghapus tangisnya dengan tangismu yang tak terlihat. Kau berharap bisa temukan sesuatu yang hangat, karena kau kedinginan. Itulah hal pertama yang kau lihat saat kau buka mata. Hal terakhir yang kau ucapkan. Sesuatu di dalam dirimu menangis dan menyemangatimu.

Sekian lama kau berlari berputar-putar, pada siang yang kadang meninggalkanmu, malam yang kadang menakutimu. Saat semua akan hilang dan berlalu. Tapi kini tiba waktunya kakimu menjejak diam pada satu tempat yang kau harap bisa membahagiakanmu.

Dan kini aku takkan bisa menyentuhmu selamanya, tapi aku tak ingin pulang. Dan yang bisa ku nikmati hanyalah saat ini. Dan yang bisa kuhirup hanyalah hidupmu. karena cepat atau lambat semua akan berakhir aku hanya tak ingin kehilanganmu malam ini

Dan aku tak ingin dunia melihatku, karena mereka pasti takkan mengerti. Saat semuanya diciptakan untuk hancur aku hanya ingin kau tau siapa diriku. Dan kau tak bisa melawan air mata yang tak menetes atau saat-saat penting saat kebohonganmu. Saat semuanya terasa seperti sandiwara. Aku akan rela terluka demi agar bisa padamu seperti masa-masa dulu, saat pertama aku mengenal dan saat waktu membawamu semakin dekat denganku.


Mungkin saat ini kau tak sadar betapa menyedihkan bila kau tak disini...

Mungkin kau tak merasa tentang kesendirian menindasku disini...

Jarak terus bergulir saat orang-orang mengucapkan perpisahan, Pernah kudengar hidup ini dinilai terlalu tinggi tapi kuharap semuanya bisa membaik saat ada celah untuk kembali. dari segala kesibukanku, dari segala rutinitasmu. Untuk kita sekedar bercanda tawa kembali. :( 
READ MORE - Coretan Untuk Sahabat

Rabu, 16 Juli 2014

Ramalan 7 Satria Ronggowarsito (Satria Piningit)

Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana
 Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.

Kurun tahun 1135 sampai 1159 Prabu Jayabaya meramalkan; pada zaman keemasan Nusantara akan kedatangan Ratu Adil alias Satrio Piningit. Nubuat itu rupanya dikenang dan diyakini oleh sebagian masyarakat, bahkan sampai zaman modern seperti saat ini. 

Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
  1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
  2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
  3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagaiBJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
  4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.
  5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
  6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.
  7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati. Digambarkan oleh R. Ng. Ronggowarsito, “Ratu Adil” atau “Satrio Piningit”, ksatria tersembunyi memiliki segala sifat adil-ideal pemimpin, tokoh suci bagaikan bunga teratai putih yang harum semerbak, laksana bunga pandan tersembunyi di kelebatan daunnya. Keadilan dan kebijaksanaannya bisa diterima semua kalangan, rakyat dan para pembesar lapang dada menerima segala keputusannya dan tunduk terhadap perintahnya. Dia adalah tokoh pemimpin religius, Resi Begawan (Pinandito), senantiasa bertindak atas dasar hukum Tuhan, dan ia akan membawa Nusantara menuju kejayaa, gemah ripah loh jinawi toto titi tentrem kertoraharjo, melimpah sumber daya alam dan subur-makmur, aman, tentram, dan sejahtera.

Percaya atau tidak ? Anda tidak perlu percaya, tidak perlu tidak percaya. Bagaimanapun ini adalah cerita yang penuh pesan. Belipit,Ornot.
READ MORE - Ramalan 7 Satria Ronggowarsito (Satria Piningit)

Most Popular