Enjoy Your Day With a Smile

Jumat, 25 November 2011

Video dan Foto Berwarna Presiden Sukarno dan Kennedy di Gedung Putih

Siapa yang tak tahu kedekatan Bung Karno dan JF Kennedy, Memang,Bung Karno begitu akrab dgn JFK sejak terjadinya serangan itu...
Bahkan JF Kennedy menyatakan ingin berkunjung ke Indonesia,namun ajal terlebih dahulu menjemputnya,ajal yg meninggalkan banyak kesedihan dan misteri...

Awal kedekatan Bung Karno dan J.F. Kennedy
Awal kedekatan dua presiden hebat ini diawali dengan suatu serangan udara dengan tembakan dari senjata Canon Caliber 23 mm dari Jet MiG-17 terhadap istana negara,serangan itu dilakukan oleh seorang anggota CIA yang bernama Allen Pope.

Allen Pope ditembak jatuh di pulau Morotai. Presiden Amerika saat itu D. Dwight Eisenhower atau Ike John memohon karena dengan tertangkapnya pilot itu, kedok AS dan CIA akhirnya terbuka. Kedok yang membuktikan AS melalui CIA ada kaitannya di balik pemberontakan separatisme di Indonesia.

Peristiwa tertangkapnya Allen Pope adalah tamparan bagi Amerika. Sepatah kalimat Allan Pope ketika tertangkap. Setelah pesawat B-26 yang dipilotinya jatuh dihajar mustang AU dan kapal pemburu AL, komentar Pope: “Biasanya negara saya yang menang, tapi kali ini kalian yang menang”. Setelah itu dia masih sempat minta rokok. Termasuk juga infiltrasi AS yang mempersenjatai para pemberontak itu. Ini yang bikin Bung Karno geram, dan mulai memainkan kartu trufnya.

Sejak saat itu tawar menawar Bung Karno dan Ike John menjadi alot,Bung Karno tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Bung Karno ingin kesempatan tawar-menawar ini menjadi alat untuk 'memelintir' lehet Ike. Amerika berusaha mati-matian minta pilotnya dibebaskan. Segala cara pun mulai dilakukan untuk mengambil hati Bung Karno. Eisenhower mengundang Soekarno ke AS bulan Juni 1960. Negosiasi alot yang memakan waktu 4 tahun, sebelum akhirnya Allen Pope benar-benar bebas.

Dimulai dengan Ike atau Eisenhower yang membujuk, merayu dan mengundang Bung Karno ke Amerika. Namun sesudahnya Bung Karno tetap tidak mau tunduk diatur-atur Ike. Situasi mulai berubah sedikit melunak setelah kursi kepresidenan AS beralih ke John F. Kennedy.

John Kennedy tahu, kepribadian Soekarno sangat kuat dan benci di-dikte. Karena itu dengan persahabatan dia mampu “merangkul” Soekarno. “Kennedy adalah presiden Amerika yang sangat mengerti saya”, kata Bung Karno.



Kennedy tidak cuma sekedar mengundang Bung Karno ke Amerika untuk plesiran. Tapi juga ada tindak lanjut nyata di balik undangan diplomatik itu.
Presiden John F. Kennedy (memakai topi) berjalan dengan Presiden  Soekarno di Selatan Gedung Putih, Washington, DC Di antara mereka adalah Menteri Luar NegeriNegeri Indonesia Dr Subandrio; Penjabat Asisten Sekretaris Urusan Timur Jauh Yohanes Steeves; Menteri Luar Negeri AS Dean Rusk.

President John F. Kennedy dan President of Indonesia Ahmed Sukarno keluar dari pintu Selatan White House, Washington, D.C. Press photographers observe.
Presiden Soekarno menyalami anak perempuan Presiden Kennedy, Caroline Kennedy
President John F. Kennedy berdiri bersama putrinya Caroline Kennedy dan President Indonesia Ahmed Sukarno di South Lawn, White House, Washington, D.C.
Sumber Foto 







Kennedy paham Indonesia butuh perangkat perang untuk merebut Irian Barat. Di antaranya armada tempur. Karena itu diajaknya Bung Karno mengunjungi pabrik pesawat Lockheed di Burbank, California. Di sana Bung Karno dbantu dalam pembelian 10 pesawat hercules tipe B, terdiri dari 8 kargo dan 2 tanker.

Hasilnya? Hercules dari Amerika, menjadi cikal bakal lahirnya armada Hercules bagi AURI (armada yang kelak ikut bertempur merebut Irian Barat). Bung Karno bisa membuat Amerika menghentikan embargo. Lalu menyuntik dana ke Indonesia. Juga beras 37.000 ton dan ratusan persenjataan perangkat perang. Kebutuhan itu semua memang sesuai dengan kondisi Indonesia saat itu.Inilah awal kedekatan Bung Karno dan J.F. Kennedy

Sayang hubungan mesra Bung Karno dengan Amerika berakhir setelah Kennedy terbunuh tahun 1963. Terbunuhnya Kennedy membuat CIA kembali leluasa mewujudkan mimpi lama yang sempat terhenti. Yaitu terus mengguncang kursi Bung Karno, hingga Putra Sang Fajar itu akhirnya benar-benar terbenam. Kita semua tahu bagaimana akhir episode itu.

Source : http://www.jfklibrary.org/Asset-Viewer/Archives/JFKWHP-1961-04-24-C.aspx
http://www.sukague.com/2011/05/kisah-persahabatan-yang-erat-soekarno.html
READ MORE - Video dan Foto Berwarna Presiden Sukarno dan Kennedy di Gedung Putih

Koran - Koran Dunia Tahun 1800-an Sudah Mengakui Keberadaan Indonesia

Saya mempunyai asumsi bahwa penyebutan kata ‘Indonesia’ di media cetak internasional baru muncul sepagi-paginya pada tahun 1928, saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Itupun dalam bayangan saya hanya suratkabar lokal saja yang menggunakan kata ‘Indonesia’ untuk merujuk kepada negara wilayah jajahan Belanda ini. Ternyata asumsi saya ini keliru besar. Dari penelusuran koran lama yang didigitalisasikan (digitalized newspaper) saya menemukan penyebutan nama Indonesia pada edisi ‘Sacramento Daily’ 27 September 1890, yang berarti 121 tahun yang silam! Ini benar-benar a big surprise untuk saya.

Pada edisi tahun 1890 ini, dikupas mengenai tradisi mengayau (head-hunting) suku Dayak di Borneo. Saya kutipkan sekelumit tulisan yang tentunya dilihat dari sudut pandang wartawan AS tersebut.
Many Dayak tribes are still addicted to head-hunting, a practice which has made their name notorious, and which but lately threatened the destruction of the whole race. It is essentially a religious practice – so much so that no important act in their lives seems sanctioned unless accompanied by the offering of one or more heads. The child is born under adverse influences unless the father has presented a head or two to the mother before before its birth. The young man cannot become a man and arm himself with the mandau or war-club, until he has beheaded at least one victim. The wooer is rejected by the maiden of his choice unless he can produce one head to adorn their new home.

Koran The Sun Minggu 22 Agustus 1909
Koran Sacramento 27 September 1890

Secara singkatnya disebutkan bahwa tradisi mengayau ini merupakan kehidupan religius suku ini mulai dari saat pemuda akan melamar gadis pilihannya, saat isterinya mengandung dan akan melahirkan, saat anak muda diakui sebagai lelaki yang berhak memanggul mandau semuanya dipersyaratkan dengan head-hunting. Bagian yang menarik perhatian saya adalah paragraf yang menuliskan kata ‘Indonesia’ sebagai berikut:
With the gradual spread of Islam the Dayaks of the British and Dutch possession are slowly abandoning their blood-thirsty usage. At the same time the headhunters themselves , strange to say, are otherwise the most moral people in the whole of Indonesia. Nearly all are perfectly frank and honest. 
(Dengan penyebaran agama Islam, suku Dayak di wilayah jajahan Inggris dan Belanda sedikit demi sedikit meninggalkan tradisi pertumpahan darah ini. Yang sangat mengherankan, pengayau (headhunter) ini boleh dikatakan adalah orang yang paling menjaga moral di seluruh kawasan Indonesia. Hampir semuanya memiliki sifat kejujuran dan keterus-terangan yang paripurna.

Koran San Francisco 13 juni 1910

Atau menarik pula disimak sebuah artikel mengenai penemuan suku (tribe) cebol di kawasan Papua pada harian ’San Francisco’ tertanggal 13 Juni 1910 dengan judul berita ’Strange Tribe of Dwarfs’. Ya istilah strange dan tribe yang di masa kini tentu terasa sangat rasis, masih dipakai pada masa itu. Paragraf pertama artikel ini berbunyi :
The discovery of Dutch New Guinea of a tribe of dwarfs on the bench of the great Snow Mountains is particularly interesting as establishing a new point for the study of the primitive inhabitants, possibly absolute autochthons, of Indonesia. 
Terjemahan bebasnya : Penemuan suku kerdil Papua Belanda pada tebing Gunung Bersalju teramat menarik didalam peneguhan dasar-dasar baru untuk penelitian penduduk primitif, yang kemungkinan merupakan penduduk asli dari Indonesia. Demikian pula istilah primitive yang dalam wacana modern tidak pernah lagi dipakai, masih galib dituliskan pada zaman itu.

koran The Sun (whistling in Indonesia)

Ada satu lagi artikel mengenai Indonesia yang termuat pada koran ’The Sun’ edisi Minggu 22 Agustus 1909 tentang tanya jawab soal pepatah dalam bahasa Inggris Whistling girls and crowing hens always come to some bad end (Anak gadis yang suka bersiul dan ayam betina yang suka berkokok akan mengalami nasib sial). Dijelaskan di China kalau ada ayam betina yang berkokok, pasti akan disembelih karena membawa kesialan. Lantas bagaimana soal anak gadis yang suka bersiul? Inilah jawabannya :
In the Pacific and Indonesia all whistling is taboo to each sex alike, for the whistle is the voice of the minor gods. 
Saduran tak resminya : Di kawasan Pasifik dan Indonesia semua perbuatan bersiul adalah tabo baik untuk lelaki maupun perempuan, karena siulan adalah suara dari iblis.

Kutipan-kutipan di atas memang terasa bias dan rasis diterapkan pada kekinian, tapi yang ingin saya garis bawahi adalah kenyataan bahwa pada tahun 1890 nama ‘Indonesia’ ternyata sudah eksis dalam percaturan dunia.

Source :  http://blog.indojunkers.com/2011/09/nama-indonesia-dikenal-sejak-1890/
READ MORE - Koran - Koran Dunia Tahun 1800-an Sudah Mengakui Keberadaan Indonesia

Most Popular