Enjoy Your Day With a Smile

Kamis, 19 Mei 2011

Sebab-sebab Gravitasi di area Segitiga Bermuda berbeda dengan area lainnya

Christopher Columbus berlayar melalui kawasan Segitiga Bermuda pada pelayaran ke empatnya, saat itu ia melihat api besar di langit dan kompas di kapalnya tidak berfungsi dengan baik.

Catatan Columbus saat itu, yaitu tanggal 5 Desember 1502 di perairan Bermuda.


Api Besar di Langit dan Kegagalan Kompas

On 5 December 1502, Columbus and his crew found themselves in a storm unlike any they had ever experienced. In his journal Columbus writes,

For nine days I was as one lost, without hope of life. Eyes never beheld the sea so angry, so high, so covered with foam. The wind not only prevented our progress, but offered no opportunity to run behind any headland for shelter; hence we were forced to keep out in this bloody ocean, seething like a pot on a hot fire. Never did the sky look more terrible; for one whole day and night it blazed like a furnace, and the lightning broke with such violence that each time I wondered if it had carried off my spars and sails; the flashes came with such fury and frightfulness that we all thought that the ship would be blasted. All this time the water never ceased to fall from the sky; I do not say it rained, for it was like another deluge. The men were so worn out that they longed for death to end their dreadful suffering.

Kilatan petir dan guntur yang bersahut sahutan selama satu malam penuh dan sembilan hari di hajar ombak besar akibat hujan badai dan tidak mampu ditembus oleh kapalnya jelas saja merupakan peristiwa alam yang luar biasa, hujan badai dan ribut petir seperti ini bisa terjadi di laut manapun. Kompas jelas saja akan berputar ke segala arah jika kapal terombang ambing dan dihempas mundur oleh gelombang dan itu peristiwa alam normal.

Namun kejadian-kejadian tsb sebagai peristiwa ganjil pertama kali di segitiga bermuda. Bila penampakan api besar di langit disebabkan oleh meteorlah yang jatuh. maka meteor tsb mengandung unsur langka yang memiliki massa jenis tinggi, sehingga menjadikan area Segitiga Bermuda memiliki gravitasi yang tidak teratur. Teori tersebut juga dapat diakui sebagai penyebab terbentuknya Segitiga Bermuda pula.

Hingga kini tidak ada yang bisa menentukan koordinat pasti lokasi saat Columbus mengalami kesalahan Kompas. Menurut perkiraan rutenya, saya kira lokasinya dekat Panama. Memang benar kapal Columbus pernah mengalami kandas dan terdampar selama hampir setahun, tapi penyebabnya dia aja yang salah menghitung kedalaman alur sungai saat memasuki Jamaica. Dalam empat kali pelayarannya, Columbus berulang kali memasuki perairan Bermuda, Bahama, Karibia dan sekitarnya dengan selamat.




Penemuan Piramida di Segitiga Bermuda

Beberapa ilmuwan Amerika, Perancis dan negara lainnya pada saat melakukan survey di area dasar laut Segitiga Bermuda, Samudera Atlantik, menemukan sebuah piramida berdiri tegak di dasar laut yang tak pernah diketahui orang. Panjang sisi dasar piramida ini mencapai 300 meter, tingginya 200 meter, dan jarak ujung piramida ini dari permukaan laut sekitar 100 meter. Ukuran, piramida ini lebih besar skalanya dibandingkan dengan piramida Mesir kuno yang ada di darat.

Di atas piramida terdapat dua buah lubang yang sangat besar, air laut dengan kecepatan tinggi melalui kedua lubang ini, dan oleh karena itu ombak yang besar dapat membentuk pusaran raksasa yang membuat perairan di sekitar ini menimbulkan ombak yang dahsyat menggelora dan badai pada permukaan laut.

Ada beberapa ilmuwan Barat yang berpendapat bahwa Piramida di dasar laut ini mungkin awalnya dibuat di atas daratan, lalu terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan menggelamkan daratan ke dasar laut seiring dengan perubahan penurunan permukaan tanah. Ilmuwan lainnya berpendapat bahwa beberapa ratus tahun yang silam perairan di area Segitiga Bermuda dianggap pernah menjadi sebagai salah satu landasan aktivitas bangsa Atlantis, dan Piramida di dasar laut tersebut mungkin sebuah gudang pemasokan mereka.

Li Hongzhi dalam buku yang berjudul Zhuan Falun mempunyai penjelasan tentang penemuan peradaban prasejarah sebagai berikut; “Di atas bumi ada benua Asia, Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Oceania, Afrika dan benua Antartika, yang oleh ilmuwan geologi secara umum disebut ‘lempeng kontinental’. Sejak terbentuknya lempeng kontinental sampai sekarang, sudah ada sejarah puluhan juta tahun. Dapat dikatakan pula bahwa banyak daratan berasal dari dasar laut yang naik ke atas, ada juga banyak daratan yang tenggelam ke dasar laut, sejak kondisi ini stabil sampai keadaan sekarang, sudah bersejarah puluhan juta tahun.

Namun di banyak dasar laut, telah ditemukan sejumlah bangunan yang tinggi besar dengan pahatan yang sangat indah, dan bukan berasal dari warisan budaya umat manusia modern, jadi pasti bangunan yang telah dibuat sebelum ia tenggelam ke dasar laut. Dipandang dari sudut ini, misteri asal mula Piramida dasar laut ini sudah dapat dipecahkan.

Kebanyakan Piramida yang dibangun adalah piramida-piramida dari tumpukan batu-batu yang bermassa jenis tinggi pula. diantaranya adalah batu granit. Efek Gravitasi yang tinggi disana dapat terjawab pula dengan menggunakan hukum Newton. Tiap massa akan saling tarik menarik. semakin besar massa tersebut maka semakin besar pula gaya tariknya. Dan batu-batu yang sering digunakan untuk membuat piramida memiliki massa yang besar.
READ MORE - Sebab-sebab Gravitasi di area Segitiga Bermuda berbeda dengan area lainnya

800 kaki dibawah Katedral Kuno Hagia Sophia



Salah satu katedral tertua dan terbesar di dunia menyembunyikan rahasia yang fantastis selama berabad-abad, sering dibicarakan tetapi tidak pernah sekalipun dikonfirmasi kebenarannya. Bangunan indah nan luas Hagia Sophia, yang sekarang menjadi museum, berdiri kokoh di atas serangkaian cerita kuno yang mengatakan terdapat sebuah terowongan bawah tanah untuk menghubungkan katedral dengan Waduk Basilika , Prince Island dan Istana Topkapi. Direktur Göksel Gülensoy telah lama mengkagumi keindahan dan misteri Hagia Sophia, dan ia memutuskan untuk memulai sebuah ekspedisi penyelaman di bawah bangunan tersebut untuk membuka sebagian dari rahasia kuno yang tersembunyi.


Gülensoy memulai proyek dokumenter pada 1998, tetapi keprihatinan dan anggaran pemerintah Turki menyebabkan proyek ditunda penyelesaiannya hingga akhir 2009. Film berdurasi 50-menit , "In The Depths of Hagia Sophia" (atau "Ayasofya'n? N Derinliklerinde") menunjukkan sisi struktur bersejarah yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi secara mendalam, apalagi difilmkan. Bersama dengan dua penyelam dan empat spelunkers, sang direktur akan akan menjelajah kedalaman untuk melihat ada apa dibawah gedung Katedral ini, tepatnya: terowongan rahasia Hagia Sophia.
 

Tim mulai dengan membuka pintu waduk di aula utama, sedangkan dua pintu keduanya telah ditutup untuk beberapa waktu, dan belum pernah ada seorang penyelam yang diizinkan masuk ke reservoir ini. Setelah mempelajari kecil ruang pertama, tim pindah ke reservoir kedua yang lebih besar. Di sana mereka menemukan termos diduga ditinggalkan oleh tentara Inggris pada tahun 1917, sebuah rantai yang mungkin berisi tahanan pada masa perang dulu, dan berbagai macam potongan-potongan puing puing katedral. Para spelunkers kemudian mengambil alih dan pindah ke dua lorong di bawah Hagia Sophia.
 
 
Di bawah katedral besar, tim menemukan bagian-bagian yang tertutup, kuburan penuh tulang anak-anak, dan Ruang Pemakaman Imam Pertama Hagia Sophia. Dibawah rasa takut akan kebocoran gas, tanah longsor dan pondasi ambruk sangat menakuti pikiran semua orang, tapi seluruh tim muncul kembali dengan selamat. Demi keamanan, dan untuk mencegah rumor yang mungkin muncul di masa depan, setiap orang yang turun menyelam di bawah Hagia Sophia hari itu wajib melewati pemeriksaan dengan X-Ray,ini untuk membuktikan bahwa tidak ada artefak yang dibawa keluar dari situs ini.
 

Setelah proyek selesai, jelas sudah bahwa Gülensoy dan timnya telah mematahkan banyak mitos tentang Terowongan Bawah Tanah dibawah katedral kuno. Kisah kisah yang banyak ditulis dan dongeng yang banyak beredar tentang terowongan menuju ke waduk Basilika dan ke Prince Island tidak pernah ada!.itu semua hoax belaka. Namun, eksplorasi yang dipimpin para pejabat Turki dan Direktur Museum Hagia Sophia mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk melihat misteri lain yang masih terpendam di bawah gedung ini. Ia mengatakan jika dia dapat memperoleh izin yang diperlukan dari pemerintah, Gülensoy berencana untuk kembali untuk membuat film lain tentang sejarah tersembunyi Hagia Sophia.
 
Misteri terpendam dibawah gagahnya bangunan Hagia Sophia masih tetap Misteri
READ MORE - 800 kaki dibawah Katedral Kuno Hagia Sophia

Indonesia Sudah Dikenal Oleh Peradaban Lain Sejak 3000 Tahun Yang Lalu



Dengan adanya peta ini yang diciptakan oleh Ptolomeus dari Yunani (Ptolemy adalah sebuah marga blasteran Yunani-Mesir pada zaman pasca Alexander) pada tahun 150 Masehi, saya yakin bahwa ada manuskrip-manuskrip selain dari orang India yang menceritakan sebuah kepulauan yang mempunyai banyak sumber daya alamnya. Diantaranya adalah orang-orang tinggal di sekitar laut Mediterrania seperti Mesir/Phoenicia/Yahudi, Persia, dan Yunani.mari kita lihat dari pulau ke pulau yang dikunjungi oleh mereka!
Sumatra, The Mysterious Island Of Gold

Dikenal dengan orang India dengan nama Suwarnadwipa (pulau emas), dan ternyata banyak ilmuwan/pakar revolusioner yang mengatakan sudah diceritakan di kitab-kitab pendeta India Selatan pada tahun SM (bukan Abad ke 2 Masehi), bukan hanya India saja, check this out:

Kota Barus yang misterius yang terletak di Sumatra Utara (Tapanuli) sudah menjadi kota perdagangan yang terbesar di timur pada masa Dinasti ke-18 Mesir (pada tahun 1.567 SM- 1.339 SM) ,diperkirakan Barus sudah ada sejak 3000 SM. Karena terkenal dengan kapur barusnya, orang Mesir mengambil salah satu jenis kekayaan alam ini untuk dijadikan pengawet mumi pada zaman mesir kuno, dan hanya kapur barus lah pada zaman itu hanya bisa ditemukan di tempat itu.Dinyatakan oleh Herodotus dalam bagian ''Catatan dan Hikayat Raja-Raja Mesir'' bahwa orang Mesir pernah mencapai di suatu pulau melalui jalan menuju timur dan dilanjutkan ke tenggara dimana tempatnya terdapat kapur barus dan emas yang melimpah.
Dipercaya bahwa di dekat pelabuhan Barus terdapat pelabuhan Singkil yang sering dikunjungi oleh orang Phoenicia dan orang-orang Yahudi.

Sebuah manuskrip yahudi kuno menceritakan bahwa tentara Solomon/Sulaiman menemukan kerajaan purba di kepulauan timur yang bernama Ophir yang diperkirakan terletak di Sumatera Barat, dan diceritakan bahwa di kerajaan ini mempunyai gunung dengan kekayaan alam emas yang melimpah sehingga mereka mengambilnya (jangan kaitkan ini dengan pembuatan Candi Borobudur oleh Nabi Sulaiman, sungguh SARA/menyinggung kaum agama Buddha dan yang ini saya tidak percaya)

Pedagang dari Dinasti Persia yang bernama Sassanid telah mengunjungi aceh sejak tahun 1 Masehi di Aceh bagian utara, diperkirakan pedagang yang melarikan diri dari tempat mereka yaitu Mesopotamia yang sempat diserang Romawi Timur,akhirnya direbut kembali oleh Persia. Sehingga bahwa orang Persia hanya sementara saja berdagang di Aceh. Dan yang mungkin terjadi orang Persia ke Aceh Utara ada 3 kemungkinan. Diberitahu pedagang India karena sangat erat perdagangan nya atau kebetulan menemukan tempatnya, dan juga mungkin orang Sassanid menemukan dan menerjemahkan manuskrip Yahudi kuno yang menceritakan kepulauan itu.

Orang Yahudi menyebut taman eden ada di sebelah tenggara Mesopotamia melalui lautan, kalau irak ditenggarakan maka Indonesia pun jawaban nya, dan orang Yahudi taman eden belum pernah ditinggali oleh mereka meski mereka mengunjunginya.



Maluku, The Mysterious Spice Islands




Terkenal dengan sebutan ''Pulau Rempah-Rempah'' atau ''3 Emas Dari Timur'' f dan juga pulau ini dikatakan menyimpan sebuah sejarah yang dilupakan dan tidak diketahui seperti:
Kerajaan Mesir pada 4000 tahun yang lalu, dinasti ke 12- Sesoteris III diperkirakan menemukan kepulauan ini dan menamakan nya ''punt''.Meski dukungan arkeologis masih minim, dulu cengkeh tidak ada terdapat di Timur Tengah maupun India, dan hanya ada di kepulauan ini. Mereka menjual cengkeh ini ke negeri mereka dengan harga yang lebih mahal daripada emas karena hanya bisa ditemukan di daerah itu. (masih penasaran kok bisa jauh amat?)Kerajaan Romawi Timur pada abad ke 1 telah menjualkan biji pala, dan mereka bilang mereka mendapatkan nya dari sebuah negeri yang sangat jauh di Timur, dan biji pala sangat dominan di kepulauan Banda, Maluku.

Papua, Island of The Heavenly Earth And The Real Eden

Menurut saya inilah salah satu pulau yang harus paling dibanggakan dari Indonesia, karena sumber daya alam terbanyak terdapat di pulau ini, namun pulau ini sudah diakui keberadaanya sebelum berdirinya Sriwijaya,Majapahit,dan Tidore yang pernah berkunjung ke daerah ini:

Ptolomeus pada tahun 150 pada peta dunia nya menamakan daerah ini bernama Labadios. dan juga ia menyebutkan beberapa bagian dari kepulauan nusantara.

Seorang musafir yang bernama Ghau Yu menamakan daerah ini Tungki pada tahun 500 Masehi, dan masih belum diketahui ia menemukan pulau itu karena kerajaan Sriwijaya belum muncul.
Akhirnya pulau yang terpencil ini ditemukan oleh orang Indonesia sendiri dari kerajaan Sriwijaya pada abad ke 11 , sempat juga utusan Sriwijaya menghadiahi pedagang China dengan burung yang ditemukan di daerah ini, yang bernama Cendrawasih. Dan juga Sriwijaya menamakan daerah ini Janggi.

It Concludes


''SAYA MEYAKINKAN SEYAKIN-YAKIN NYA DENGAN LEMAHNYA APLIKASI DAN TEKNOLOGI UNTUK MEREALISASIKAN PENEMUAN ARKEOLOGI/ARSIP SEJARAH INDONESIA, SAYA YAKIN APA YANG DIKATAKAN BUKU SEJARAH NEGARA KITA BELUM TENTU MENGUAK KEBENARAN''

''SEPATUTNYA KITA BANGGA SEBAGAI ORANG INDONESIA KARENA KITA DIAKUI OLEH BANGSA-BANGSA MASA LAMPAU SEJAK 3000 TAHUN LALU SAMPAI DETIK INI''
READ MORE - Indonesia Sudah Dikenal Oleh Peradaban Lain Sejak 3000 Tahun Yang Lalu

Misteri Peradaban Anasazi

Orang Pueblo Kuno, atau Leluhur Puebloans adalah istilah yang lebih disukai untuk kelompok budaya masyarakat yang sering dikenal sebagai Anasazi yang merupakan nenek moyang bangsa-bangsa Pueblo modern. Para leluhur Puebloans adalah peradaban asli prasejarah Amerika.



Para arkeolog masih memperdebatkan ketika sebuah budaya yang berbeda muncul, tetapi konsensus saat ini, berdasarkan terminologi yang didefinisikan oleh Klasifikasi Pecos, menunjukkan kemunculan mereka sekitar 1200 SM, Basketmaker II Era.

Para Leluhur Puebloans juga dikenal karena gaya mereka yang unik, saat ini dianggap berharga atas kelangkaan mereka. Mereka juga menciptakan banyak petroglyphs dan pictographs.

Leluhur Puebloans bermigrasi dari tanah air kuno mereka untuk beberapa alasan yang kompleks. Mungkin penyebabnya perubahan iklim yang mengakibatkan kegagalan pertanian.

Bukti konfirmasi untuk perubahan iklim di Amerika Utara ditemukan dalam penggalian daerah barat di Lembah Mississippi antara 1150 dan 1350 Masehi.

Dalam buku Across Lies Amerika, menegaskan orang-orang ini tidak "lenyap," seperti yang biasa digambarkan, tetapi bergabung ke dalam masyarakat menjadi berbagai keturunan pueblo yang masih tinggal di Arizona dan New Mexico.

Perspektif ini bukanlah hal yang baru dan juga disajikan dalam laporan dari antropolog awal abad ke-20, termasuk Frank Hamilton Cushing, J. Walter Fewkes dan Alfred V. Kidder.

Banyak suku Pueblo modern menelusuri garis keturunan mereka dari pemukiman di daerah Anasazi dan daerah yang dihuni oleh tetangga budaya mereka, Mogollon.

Istilah "Anasazi" disebutkan pada terminologi arkeologi melalui sistem Klasifikasi Pecos pada tahun 1927.

Istilah ini pertama kali disebutkan oleh Richard Wetherill, pada 1888-1889.

Beberapa masyarakat Pueblo modern keberatan dengan penggunaan istilah Anasazi, walaupun masih ada kontroversi di antara mereka.
MESA VERDI, COLORADO
Mesa Verdi adalah rumah bagi orang Indian Anasazi selama lebih dari 1.000 tahun. Orang-orang yang pertama membangun rumah mereka di sini pada saat Kekaisaran Romawi. Kemudian, mereka menciptakan sebuah peradaban.



 
Moab Utah

Bukti arkeologi menunjukkan bahwa daerah Moab dan negara sekitarnya dihuni oleh Anasazi.

Sulit untuk menemukan penyebab mengapa mereka pergi dari tempat tersebut. Tapi tampaknya ada penyebab yang memberikan kontribusi. Iklim selama periode III Pueblo terjadi pola curah hujan yang tidak menentu dan periode kekeringan.

Mungkinkah mereka telah diusir oleh suku-suku nomaden, seperti Utes atau Navajos? Tidak ada bukti.

Artefak yang ditemukan dalam koleksi Wilcox, meliputi berbagai jarum tulang, manik-manik tulang dan shell, pisau, dan alat-alat pengikis batu, batu akik merah muda.
 
Source : http://yasirmaster.blogspot.com/2011/05/misteri-peradaban-anasazi.html
READ MORE - Misteri Peradaban Anasazi

Kabar Dari Machu Picchu: Penemuan Sembilan Makam Bangsa Wari


 
Siapa yang tidak mengenal kemahsyuran dan kemegahan peninggalan Peradaban Suku Inca. Ternyata ada Peradaban Suku lain yang menempati Pegunungan Peru sebelum mereka, Peradaban Wari.

Pegunungan Andes bulan Februari lalu mengungkap sebuah peradaban yang bermukim disana sebelum suku Inca. Peradaban Pra Hispanik, Suku Wari. Ini dibuktikan dengan penemuan situs arkeologi yang menggali sembilan kubur purba dari sisa sisa peradaban mereka.

 
Komplek sembilan makam suku Wari ditemukan di wilayah selatan Cusco, yang kemudian menjadi tempat berkembangnya peradaban Inca dikemudian hari. Jika dipelajari lebih lanjut, maka Peradaban Wari bisa menjelaskan Asal Usul Kerajaan Inca yang perkasa.

Dari penggalian diketahui bahwa Suku Wari telah ada dan bermukim disini antara 700 - 1200 Masehi. Kementrian Kebudayaan Peru, Juan Ossia mengatakan "Kerajaan Inca bisa saja terinspirasi dari Budaya Wari, memungkinkan Inca mengembangkan seluruh sistem politik mereka".
 
Perisai dada milik Bangsawan Suku Wari 
 
Mengacu pada The Lord of Vilca yaitu sebuah mummi Dewa Sipan yang ditemukan pada tahun 1987 di wilayah Peru Utara. Temuan terbaru ini adalah yang terbesar sejak reruntuhan Machu Picchu ditemukan seratus tahun yang lalu. Saat ini saja situs Macchu Picchu telah menarik 500,000 pengunjung setiap tahunnya.
READ MORE - Kabar Dari Machu Picchu: Penemuan Sembilan Makam Bangsa Wari

Runtuhnya Peradaban Suku Maya Akibat Kerusakan Lingkungan

.
Kongres Internasional Kebudayaan Maya ke tiga diadakan di Kota Merida tanggal 16 Maret 2011 lalu. Pada pembukaannya, arkeolog Amerika mengatakan, hilangnya hutan dan kerusakan pada sistem pertanian adalah penyebab runtuhnya peradaban Maya.
Richard D Hansen seorang ilmuwan senior di Institut Mesoamerika, Departemen Antropologi di Idaho State University, mengatakan: kota kota Maya masa 'Pra klasik' (1000 SM- 150 M) adalah 'peradaban terbesar jika dilihat dari populasinya '.

Kolapsnya kota Nakbe, Wakna dan Tintal terjadi menjelang akhir dari periode pra-klasik karena eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Hansen memimpin proyek penelitian Cekungan Mirador di Guatemala. Ia meneliti dan belajar selama 30 tahun, mengumpulkan berbagai bukti-bukti arkeologi untuk menyimpulkan dan mem-verifikasi terjadinya penyusutan sumber daya lingkungan.

Dia juga mengatakan, kota-kota yang rusak dan ditinggalkan ini berada di Cekungan Calakmul, Mirador, yaitu sebuah wilayah di perbatasan antara Meksiko dan Guatemala.

Kerusakan serupa juga terjadi pada akhir periode Klasik (300-900 Masehi) di kota kota seperti Palenque, Copan dan Tikal, dimana kerusakan lingkungan berasal dari hilangnya hutan akibat penebangan pohon yang berlebihan untuk pembakaran tanah kapur, hasil pembakaran adalah semen putih yang digunakan untuk memoles dan membuat bangunan masa itu.

Seiring dengan hilangnya hutan sebagai penampung air hujan yang mengairi lahan lahan pertanian dan budidaya ikan, tentu saja mereka semakin kehilangan sumber makanan. Kerusakan terus berlanjut hingga tidak lagi mampu menghasilkan makanan untuk penduduk yang jumlahnya mencapai 1 juta jiwa.

Kongres Internasional Budaya Maya Ke tiga ini dihadiri lebih dari 200 peserta dan akan berlangsung sampai 28 Maret 2011 di Merida, ibukota negara bagian Yucatan.(yahoo)
READ MORE - Runtuhnya Peradaban Suku Maya Akibat Kerusakan Lingkungan

Most Popular