Enjoy Your Day With a Smile

Jumat, 21 Juni 2013

Fenomena Sleep Walking (Tidur Berjalan)


Mimpi adalah fenomena aneh yang hanya bisa dirasakan oleh manusia, namun mimpi berjalan (sleepwalking) lebih aneh lagi. Terkadang mimpi kita bisa terasa sangat nyata. Tapi yang satu ini memang menjadi nyata.

Sleepwalking yang dikenal juga dengan istilah somnambulism, bisa saja dialami di semua usia tetapi biasanya terjadi pada usia muda. Faktor paling besar yang menyebabkan sleepwalking ini adalah pikiran (beban, frustasi, gembira, stres, dll). Pernahkah anda mengalaminya?? 
ini adalah suatu gangguan yang menyebabkan seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Paling umum terjadi pada anak antara usia 8 dan 12 tahun. Sleepwalking tidak menandakan adanya masalah kesehatan yang serius atau memerlukan pengobatan. 

Namun, sleepwalking dapat terjadi di segala usia dan dapat menyebabkan perilaku bahkan berbahaya, seperti memanjat keluar jendela atau kencing di lemari atau kaleng sampah. Dalam riset terbaru, para ahli telah menemukan satu hal penting di balik fenomena sleepwalking. Hasil penelitian terhadap empat generasi menunjukkan bahwa fenomena ini bisa jadi karena dipengaruhi oleh faktor keturunan. 

Tim peneliti dari Washington University memantau empat generasi keluarga yang mana 9 dari 22 anggota mereka mengidapsleepwalking. Setelah melakukan analisa DNA menggunakan sampel air liur, peneliti menemukan bahwa seluruh pengidap sleepwalking memiliki kecacatan pada kromosom 20, yang bisa diturunkan pada generasi berikutnya. 

Menurut peneliti, dengan hanya memiliki satu salinan dari DNA yang tidak sempurna tersebut, seseorang dipastikan mengalami gangguan sleepwalking. Orang tua yang membawa gen ini, memiliki peluang 50-50 untuk menurunkannya pada anak mereka. 

"Ada kemungkinan beberap jenis gen juga terlibat. Apa yang kami temukan adalah lokasi genetik pertama sleepwalking. Kami belum mengetahui gen-gen mana saja yang berkaitan dengan kromosom 20 yang bertanggung jawab. 

Hingga kami menemukan gen, kita takkan tahu apakah ini berlaku untuk beberapa keluarga saja atau keluaraga besar pengidap sleepwalking. Dengan menemukan gen-gen ini, tentunya membantu menemukan cara pengobatan gangguan ini," ungkap Dr Christina Gurnett, pemimpin riset dari Washington University. 

Sleepwalking diperkirakan dialami satu di antara 10 anak, dari satu di antara 50 orang dewasa. Jika seseorang mengalami kondisi ini pada malam hari, bagian primitif dari otaknya yakni batang otak menjadi aktif, sedangkan bagian otak yang mengendalikan kesadaran justru tidak aktif. 

Alhasil, dalam kondisi tertidur mereka bisa duduk, berjalan-jalan dan bahkan menyelesaikan pekerjaan yang cukup rumit. Dalam kondisi tertidur, mereka dapat melakukan hal-hal yang sifatnya biasa, tetapi tak jarang pula ada yang menjadi 'liar' sehingga mencederai orang lain atau bahkan tertabrak di jalan raya

Tanda dan gejalaSeseorang yang mengalami tidur berjalan dapat melakukan hal-hal berikut :

* Berdiri dari tidurnya dan membuka mata layaknya orang yang terbangun dari tidur

* Matanya tidak memiliki “sinar” dan ekspresi layaknya orang yang terjaga.
Berjalan berkeliling rumah, mungkin membuka dan menutup pintu dan menghidupkan atau mematikan lampu. Melakukan aktifitas rutin seperti berpakaian atau memasak bahkan yang lebih berbahaya adalah mengemudikan kendaraan. Terkadang bahkan berbicara atau beraktifitas lain dengan gaya yang canggung.
span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidur berjalan ini biasanya terjadi selama tidur dalam/tidur nyenyak pada awal tidur sekitar satu sampai dua jam awal tidur. Beberapa kasus tidur berjalan ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja, tetapi beberapa kasus dapat terjadi sampai 30 menit. Pelaku tidur berjalan sendiri tidak akan sadar apa yang dilakukannya saat bangun pagi.


Penyebab
Diperkirakan 15 persen anak-anak sehat pernah mengalami tidur berjalan, tetapi tidak sedikit juga orang dewasa yang mengalaminya. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tidur berjalan antara lain :

- Kelelahan
- Stres
- Gelisah
- Sakit

Kasus tidur berjalan terkadang berhubungan dengan pengobatan atau kondisi kesehatan mental seperti :

- Detak jantung tidak normal (arrhythmias)
- Aliran balik asam lambung ke dalam esophagus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan perut.
- Berhentinya napas saat tidur (obstructive sleep apnea)
- kelainan akibat trauma
- kepanikan
- Di beberapa kasus lain, konsumsi alkohol dan obat-obat tertentu seperti antibiotic, antihistamin, sedative dan pil tidur dapat memicu sleepwalking (hayoo jangan ngobat makanya).

Faktor resiko
Biasanya kebiasaan ini akan menurun dari orang tua atau saudara kandung. Pada ibu hamil atau wanita menstruasi, kemungkinannya akan lebih tinggi mengalami tidur berjalan.

Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik dan psikologi akan dilakukan untuk mengetahui hal-hal atau unsur yang menyebabkan tidur berjalan ini, seperti detak jantung yang tidak normal atau kepanikan yang tiba-tiba melanda. Jika diperlukan maka akan dilakukan tes tidur di laboratorium agar pemantauan lebih sempurna.

Bahaya
Sleepwalking sebenarnya tidak membahayakan, kecuali bila penderita melakukan aktifitas yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti aktifitas di luar rumah atau memasak dengan menggunakan api.

Bila kejadian tidur berjalan ini terjadi hampir tiap hari atau dengan frekuensi yang sering, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar segera diketahui penyebab pastinya.

Pencegahan dan pengobatan
Tidak ada pengobatan dan cara pencegahan yang pasti. Jika anda memergoki anak anda tidur berjalan maka hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah dengan menuntunnya kembali ke tempat tidur. Sebaiknya tidak membangunkan anak saat tidur berjalan, karena hal ini akan menggangu proses tidurnya, walalupun membangunkannya pun tidak menimbulkan bahaya apapun. Hanya saja jika dibangunkan saat tidur berjalan, maka anak akan merasa kebingungan.

Jika tidur berjalan tersebut terjadi pada keluarga anda, maka sebaiknya anda memperbaiki kebiasaan tidurnya.

Jika anda tidak dapat memantau tidurnya, usahakan lingkungan tidurnya aman, sehingga saat tidur berjalan tanpa sepengatuhan anda dia tidak akan melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya

Tidur lebih lama. Kelelahan menjadi salah satu penyebab. Untuk itu usahakan tidur lebih cepat dan biasakanlah tidur dengan jadwal yang tetap. Buat dirinya merasa lebih rileks sesaat sebelum tidur dan hindari mengalami tekanan berlebihan.

Perhatikan pola dan kebiasaannya. Jika ia sering mengalami tidur berjalan, biarkan dia tetap tertidur. Yang perlu anda lakukan adalah amati kapan kebiasaan tidur berjalannya timbul. Jika sudah diperoleh kebiasaan tersebut, maka anda dapat membangunkannya 15 menit sebelum tidur berjalan tersebut terjadi padanya. Jangan khawatir, biasanya semakin bertambah umur semakin kecil kemungkinan untuk sleepwalking, tetapi tetap saja ada beberapa orang yang sudah terbiasa mengalami tidur berjalan ini.

Mulai sekarang perhatikanlah pola tidur anda. Siapa tau suatu saat ketika anda terbangun dari tidur anda berada ditempat yang tidak anda kenal. Itu tandanya anda telah mengalami "sleepwalking".
READ MORE - Fenomena Sleep Walking (Tidur Berjalan)

Most Popular