Semua penelitian di dunia ini saat ini berkutat kepada hal yang kecil dan mikro. Kita telah melalui golden era, suatu era dimana manusia telah merasakan awal manisnya sebuah teknologi (setelah berlalunya perang dunia ke II).
Sekarang kita telah merasakan suatu era yang disebut Modern era, suatu era dimana teknologi informasi dan transportasi berkembang hingga titik tertinggi. Tak lama setelah ini, kita akan masuk ke era yang baru yang disebut dengan nano era.
Mengapa disebut nano era? Karena keinginan manusia dan pencarian ilmu pengetahuan mereka tak pernah berhenti. Tiap diri kita selalu bertanya tentang awal sebuah penciptaan, asal kejadian dari diri ini, titik nol mutlak. Di bidang penelitian teknologi, seluruh ahli di seluruh dunia berkumpul di swiss hanya untuk memecahkan atom dan berusaha sedekat mungkin untuk dapat menyamai kecepatan cahaya, bahkan untuk melampauinya!!
Begitupun halnya di bidang kedokteran kesehatan, saat ini manusia sedang dimanja-manja tentang pemikiran akan adanya harapan penyembuhan ‘total’ manusia dari berbagai macam penyakit, termasuk kanker. Human genom project beberapa tahun lalu adalah pintu gerbang terbukanya ilmu ‘nano’ di bidang kedokteran. Semuanya kini dikembalikan pada titik mula, yaitu pada awal pembentukan manusia, yang disebut dengan sel embrionik hasil dari penyatuan sel jantan dan sel betina.
Sel awal atau sel segala atau Sel punca atau stem sel bahkan disebut sel Tuhan inilah yang diharapkan menjadi kunci jawaban dari semua penyakit manusia, contohnya luka bakar, daging yang hilang atau terkoyak, pembuluh darah jantung yang rapuh, patah tulang, kanker, bahkan untuk membentuk seorang manusia yang baru (human cloning). Hebatnya, dengan menggunakan sel embrionik ini, dapat dibuat bukan hanya satu, bukan dua, tapi puluhan, bahkan mungkin ribuan hasil kloning dari diri anda, dan bayangkan jumlah tersebut untuk membuat jutaan tentara organik!!! (bagi mereka yang gila perang)
Mengapa Sel punca? Istilah sel stem cell sendiri dikenalkan oleh histolog Rusia, Alexander Maksimov, pada tahun 1908. Ia berteori bahwa ada satu macam sel induk yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah, seperti menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan lain-lain. Teori ini akhirnya baru terbukti 70 tahun kemudian. Sel ini memiliki ciri mampu membelah diri secara terus menerus, dan tidak mempunyai spesifikasi pembelahan, tetapi dengan iduksi yang tepat, Sel punca akan dapat membelah diri menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung, sel syaraf, sel otot, dan sebagainya.
Karenaa itulah Sel punca ini disebut sebagai sel dewa, atau sumber dari semua sel di dalam individu manusia. Ada berbagai macam Sel punca, Sel punca embrionik, sumsum tulang, plasenta, jaringan lemak, bahkan darah menstruasi wanita. Karena beragamnya bentuk Sel punca ini, maka beragam pula sel tubuh yang bisa disembuhkan, terutama untuk mengganti sel-sel pankreas, sel-sel ginjal bahkan sel-sel jantung. Bahkan di Indonesia sendiri, terapi Sel punca di sudah diterapkan RS Cipto Mangunkusumo kepada pasien infark jantung.
Akan tetapi, riset Sel punca embrionik dihadapkan pada masalah etika dan agama karena embrio harus dihancurkan bila hendak diambil Sel puncanya. Ini berarti membunuh sel embrio manusia itu sendiri. Mudah-mudahan dengan bertambah majunya teknologi dan bertambah tingginya kesadaran manusia tentang kehidupan mereka sendiri akan membuka tabir ilmu yang masih membuat penasaran kita semua, semoga…
Apakah ini hanya khayalan??
Seperti kita ketahui, semua makhluk hidup mempunyai stem cell sendiri-sendiri. Tikus, kucing, ikan, burung dan lain-lain. Sebab itulah, jangan heran, jika di masa depan, dengan teknologi pencangkokan stem cell ini, ‘mungkin’ akan kita akan bertemu dengan manusia laba-laba, manusia ikan, dan manusia burung.
source: http://ossmed.com/artikel/sel-punca-stem-cell/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar